>4d'Last Logo Design By Ajun
4D’Last tebentuk pada Desember akhir 2009 dan baru resmi berdiri pada bulan November 2010. Dengan formasi lengkap 5 player dan beberapa additional player, terdiri dari Agha (vox), Echa (guitar), Hendy (guitar), Ghea (bass), dan Kiko (drum). Nama 4d’Last sendiri di ambil dari kata “for the last”, dengan maksud untuk yang terakhir. Karena bagi masing-masing pemain, 4d’Last adalah pelabuhan terakhir untuk mereka.
This 4D Management
Kegagalan masing-masing pada band sebelumnya ditumpahkan sebagai suatu masalah yang menjadi solusi serta semangat untuk maju ke depan. Dengan penuh impian, kami berharap dapat meramaikan musik Indonesia dengan warna yang berbeda. Semoga kami dapat bekerja sama dengan oleh berbagai pihak dan dapat diterima di masyarakat
With Mr. Opay
4d'last band formed in 2010 with the formation : - Aga (Vox) - Reza (Lead Guitar) - Hendy (Guitar) - Ghea (Bass) and - Rico (Drums, Percussion) Follow this site : http://www.reverbnation.com/4dlastband.
$d'Last Design By Reza Natadipura
Flickr is almost certainly the best online photo management and sharing application in the world. Show off your favorite photos and videos to the world, securely and privately show content to your friends and family, or blog the photos and videos you take with a cameraphone.
Live in Paparon's Pizza
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
Berita Terkini
Rabu, 12 Januari 2011
Sedikit bercerita tentang diri saya
Kamis, 06 Januari 2011
Tompi tak ingin setengah hati
Hadir kembali dengan album baru bertajuk Tak Pernah Setengah Hati, Tompi mengaku tak ingin setengah hati dalam menghadirkan karya bagi penggemarnya. Seperti apa proses kreatif terciptanya album ini?
Selasa, 04 Januari 2011
Malaysia curi lagu penyanyi Indonesia
Imaniar menceritakan bahwa awalnya ia dikontrak oleh BMG Indonesia untuk membuat dua album pada tahun 2000. Saat itu, lagu tersebut memang belum ada judulnya. Namun karena ada resesi pada tahun itu, maka lagu miliknya tidak terlalu dipromosikan.
"Lagu diciptain tahun 2000 waktu itu saya dikontrak sama BMG Indonesia dua album kalau gak salah. Terus saya ciptakan lagu ini sama Yossi Hitiyaubesi. Jadilah album yang judulnya IMANIAR gak pakai judul lagu. Kemudian hitnya di situ ditulisnya Semoga Abadi. Dan saya sudah buatkan video klipnya, tapi tidak terlalu populer dan tidak terlalu dipromosikan, karena saat itu ada resesi pada tahun 2000. BMG mungkin terbenturnya di situ yang seharusnya Imaniar promosinya penuh menjadi setengah sehingga orang gak banyak tahu lagu ini," ungkap Imaniar ketika ditemui di Studio 15 Jl. Musi no.34 Tanah Abang II Jakarta Pusat.
Setelah tahu digunakan tanpa izin, yang lebih menyakitkan adalah suara Imaniar tetap digunakan dalam lagu milik Misha Omar tersebut. Selain itu tidak ada keterangan pencipta ketika lagu dan CD lagu itu dirilis oleh musisi Malaysia tersebut.
"Mungkin karena tidak terlalu menguntungkan atau gimana saya gak tahu, akhirnya pada tahun 2006 lagu itu dipakai oleh Misha Omar dengan judul yang sama. Cuma di CD atau kasetnya ditulis tidak ada penciptanya, dan yang paling sakit hati suara saya itu dipakai oleh Misha Omar sebagai backing vokalnya. Benar-benar sakit hati, kulonuwon (permisi) aja gak ada, jadi benar-benar diinjak deh," tutur Imaniar.
Inilah lagu Semoga Abadi yang menjadi sumber konflik tersebut, dalam versi Misha Omar yang dibuat tanpa izin
Govinda revolusi Domino Band
Berganti nama berarti harus memulai seperti baru lagi untuk memperkenalkan nama tersebut kepada pecinta musik Indonesia. Hal inilah yang dirasakan oleh semua personel Govinda (dahulu Domino). Ade memaparkan bahwa dia harus bersabar dalam menjelaskan kepada media yang ditemuinya.
"Ya capek lah, tapi memang harus di jalani bagaimana. Kalau ketemu teman-teman media kita harus jelasin lagi," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Rabu (29/12).
Namun Ade tak kurang akal dalam mempromosikan nama band barunya. Seperti saat dia diminta membuat lagu Astrid yang berjudul Tentang Rasa dia menuliskan nama Ade Govinda agar mudah di ingat oleh orang.
"Banyak cara untuk mempromosikan biar orang langsung familiar dengan nama Govinda pokoknya segala macam cara lah," pungkasnya.
Sumber : yahoo.com
Bio Band Gaet Pongky BIP di 'Belahan Jiwaku'
"Ini adalah pertaruhan besar buat kami. Tetapi, kami optimistis dengan apa yang kami suguhkan kali ini untuk pecinta musik di Tanah Air. Awalnya kami sempat ragu. Apa bisa bertarung dalam kancah musik Indonesia yang didominasi musik Melayu seperti yang digaungkan oleh ST12, Hijau Daun, dan banyak lagi band-band sejenis. Tetapi, setelah mengetahui respons publik sangat bagus pada single Bintang-Bintang yang kami lempar beberapa bulan lalu, kepercayaan diri kami pelan-pelan muncul. Ternyata tidak harus ikut arus mainstream, kami juga bisa," ujar Rizky, sang vokalis, kepada wartawan, beberapa waktu lalu.
Grup band yang lahir di Bekasi, Jawa Barat, 15 Desember 2005 ini meyakini konsep bermusik, tak sama seperti musik kebanyakan yang merajai musik Indonesia saat ini. Dengan musik easy listening, keyakinan tembang kedua ini akan diterima oleh publik begitu kuat di benak para personel yang terdiri Rizky Febriansyah (vokal), yang diamini oleh Galih Satrio Utomo (drum), Aria Dwi Nugraha (bass), dan Brayen Rondonuwu (gitar) ini.
Mereka punya semboyan, meski yang disodorkan jenis musik cadas, tapi musik dan lirik yang ditawarkan tetap easy. Meski tidak juga bisa dikatakan encer. Tak salah dengan keseriusan mereka, Suzuki Motor pun kemudian menggandeng Bio Band dalam aktivitas tur promo yang mereka lakukan di berbagai kota di Tanah Air.
Tembang Bintang-Bintang menjadi theme song Jingle Promo Suzuki Jelajah Negeri dan Motor Suzuki Titan. Bagi Rizky dkk, hal itu merupakan apresiasi yang luar biasa. Bagi band yang berkiblat ke grup musik Muse ini, bermusik merupakan sebuah jalan di mana mereka harus bisa berkompromi dalam menuruti selera pasar.
Namun, mereka menolak keras kalau musik mereka identik dengan yang dihasilkan oleh grup itu.
"Saya pikir di era sekarang ini susah sekali menghasilkan karya yang murni orisinil. Makanya, kami tak keberatan jika ada yang mereka hasilnya ada sedikit kemiripan. Tetapi, itu hanya di bagian tertentu saja. Kalau tak percaya, silakan dibedah apa yang kami hasilkan," tandas Rizky.
Selain pengaruh Muse, yang tak bisa dihindari adalah sentuhan dua musisi rock yang membantu memuluskan langkah mereka, Pay dan Bongky.